Sabtu, 18 April 2009

Historiografi Singkat Soekaboemi


Nama Soekaboemi sebenarnya telah ada sebelum hari jadi Kota Sukabumi yaitu 13 Januari
1815. Kota yang saat ini berluas 48,15 km2 ini asalnya terdiri dari beberapa kampung bernama Cikole dan Paroeng Seah, hingga seorang ahli
bedah bernama Dr. Andries de Wilde menamakan Soekaboemi. Perlu diketahu Andris de Wilde ini juga adalah seorang Preanger Planter (kopi dan teh) yg bermukim di Bandoeng, dimana eks rumah tinggal dan gudang kopinya sekarang dijadikan Kantor Pemkot Bandung.
Awalnya ia mengirim surat kepada kawannnya Pieter Englhard mengajukan permohonan
kepada pemerintah untuk mengganti nama Cikole (berdasar nama sungai yg membelah kota Sukabumi) dengan nama Soekaboemi 13 Januari
1815. Dan sejak itulah Cikole resmi menjadi Soekaboemi. Kata Soekaboemi berasal
dari bahasa Sunda soeka-boemen yang bermakna udara sejuk dan nyaman, dan mereka yang
datang tidak ingin pindah lagi karena suka dengan kondisi alamnya. Namun, bukan berarti
hari jadi Kota Sukabumi jatuh pada tanggal tersebut.
Ceritanya memang tidak singkat, bermula dari komoditas kopi yang banyak dibutuhkan
VOC, Van Rie Beek dan Zwadecroon berusaha mengembangkan lebih luas tanaman kopi di
sekitar Bogor, Cianjur, dan Sukabumi. Tahun 1709 Gubernur Van Riebek mengadakan
inspeksi ke kebun kopi di Cibalagung (Bogor), Cianjur, Jogjogan, Pondok Kopo, dan
Gunung Guruh Sukabumi. Dan inilah salah satu alasan dibangunnya jalur lintasan kereta-api yg menghubungkan Soekaboemi dengan Buitenzorg dan Batavia di bagian barat dan Tjiandjoer (ibukota Priangan) dan Bandoeng di timur.
Saat itu, de Wilde adalah pembantu pribadi Gubernur Jenderal
Daendels dan dikenal sebagai tuan tanah di Jasinga Bogor.
Pada 25 Januari 1813, ia membeli tanah di Sukabumi yang luasnya lima per duabelas bagian
di seluruh tanah yang ada di Sukabumi seharga 58 ribu ringgit Spanyol. Tanah tersebut
berbatasan dengan Lereng Gunung Gede Pangrango di sebelah utara, Sungai Cimandiri di
bagian selatan, lalu di arah barat berbatasan langsung dengan Keresidenan Jakarta dan
Banten dan di sebelah Timur dengan Sungai Cikupa.
Pada 1 April 1914, Sukabumi diangkat statusnya menjadi Gemeente. Alasannya, di kota ini
banyak berdiam orang Belanda dan Eropa pemilik perkebunan (Preanger Planters) di daerah Selatan dan harus
mendapatkan kepengurusan dan pelayanan yang istimewa. Pada tanggal yang sama 354
tahun yang lalu, Belanda bangga memenangkan perang melawan Spanyol.
Itulah mengapa tanggal 1 April dijadikan ulang tahun Kota Sukabumi. Kemudian 1 Mei
1926 pemerintahan kota dibentuk dan diangkat Mr. GF. Rambonet sebagai burgemeester
(wali kota) pertama di Sukabumi.

CIKASO

LEMBUR URANG